Francis Fukuyama (1995) dalam bukunya berjudul “Trust: The Social and The Creation of Prosperity” menegaskan, untuk menciptakan kehidupan ekonomi dan politik yang kokoh dan tahan lama, maka sebuah bangsa tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, tetapi juga pada sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu unsur pokok dari SDM ini adalah kuatnya sikap saling percaya dan bisa dipercaya.
Penulis mengawali tulisan ini dengan mengutip pandangan fukuyama tersebut untuk diterapkan dalam dunia bisnis. Dari tesis Fukuyama tersebut menunjukkan bahwa trust (sikap amanah, saling percaya, jujur) adalah modal utama dalam menjalankan roda kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia bisnis. Apabila sikap saling percaya ini dapat dijaga dengan baik antara business owner (pemilik usaha) dengan customer (pelanggan) maka akan muncul sebuah komunitas pelanggan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi kepada pemilik usaha atau bisa disebut dengan istilah high trust costumer. Namun sebaliknya, apabila para pemilik usaha tidak mengindahkan, bahkan cenderung menafikan sikap jujur (trsut) maka yang akan muncul adalah pelanggan dengan tingkat kepercayaan yang rendah terhadap para pemilik usaha (low trust costumer), atau bahkan pelanggan yang sudah tidak percaya sama sekali terhadap pemilik usaha (distrust costumer).
Merujuk pada kondisi riil dunia bisnis pada saat ini, tampaknya sikap trust belum menjadi pondasi yang kokoh para pemilik usaha pada umumnya. Betapa sering kita jumpai, atau bahkan mungkin kita pernah mengalami sendiri perlakuan tidak menyenangkan dari para pemilik usaha. Dari mulai sikap tidak bersahabat, kecurangan dalam mengelola usaha demi meraih keuntungan berlipat, dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan para pemilik usaha. Kalau demikian kenyataannya, bagaimana mungkin bisnisnya akan berkembang sementara pelanggan sering dikecewakan?
Pertanyaannya kemudian, bagaimana sikap trust ini dapat tercipta antara pemilik usaha dengan pelanggan, sehingga hubungan timbal balik, simbiosis mutualisme antara pemilik usaha dan pelanggan dapat terwujud?
Kompetensi, Integritas dan Inovasi
Menjawab pertanyaan di atas, penulis mengajukan tiga syarat pokok bagi pemilik usaha untuk memperoleh kepercayaan pelanggan, yaitu: kompetensi, integritas dan inovasi.
Tanpa kompetensi atau keahlian yang memadai dalam menjalankan sebuah usaha, seseorang tidak mungkin membuat prestasi dalam usaha yang dikelolanya. Bisa dipastikan, usaha yang dikelolanya akan jalan di tempat, tanpa ada kemajuan berarti. Atau bahkan mundur teratur dan akhirnya gulung tikar.
Namun, kompetensi saja tidak cukup tanpa dukungan moral atau integritas pribadi. Seorang pemilik usaha yang kompeten di bidangnya, tanpa memiliki integritas pribadi yang baik, tidak mengindahkan nilai-nilai moral dalam menjalankan roda usahanya, akan mudah terjatuh pada tindakan pragmatis yang akan merendahkan martabat dirinya sendiri. Perilaku curang dan tidak jujur dalam menjalankan bisnis, alih-alih menghasilkan keuntungan berlipat-lipat, justru akan mengantarkan bisnisnya ke jurang kehancuran.
Dan syarat berikutnya adalah inovasi. Suatu usaha yang dijalankan oleh seseorang yang kompeten, memiliki integritas moral yang baik tidak akan berkembang dengan cepat tanpa adanya inovasi atau kreativitas. Inovasi ini menjadi penting untuk menghindari munculnya ‘pasar jenuh’. Artinya, dengan memunculkan ide-ide segar dalam pengelolaan usaha, maka pelanggan akan tetap terpaut pada langganannya, dan tidak akan berpindah ke lain hati.
Apabila ketiga syarat tersebut dimiliki oleh para pemilik usaha, maka mereka layak disebut sebagai “trusted business owner, yaitu pemilik usaha yang dapat dipercaya karena memiliki kompetensi yang memadai disertai dengan dukungan integritas moral yang baik, serta selalu menghadirkan inovasi-inovasi terbaru.
Menumbuhkan sikap saling percaya antara pemilik usaha dengan pelanggan adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Kepercayaan pelanggan mutlak diperlukan bagi para pemilik usaha, dan menjaganya adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dielakkan. Pada gilirannya, imbas dari sikap trust ini akan tampak jelas dalam perkembangan roda bisnisnya ke depan. Salam sukses!
Source : riksaonline.co.cc and pict : http://elenaibanez.files.wordpress.com/
10.21
OMezzo
Posted in


0 komentar:
Posting Komentar